Jumat, 26 Juni 2015

coffe society

Jalanannya cukup ramai malam ini, bukan karena kendaraan, tapi karena orang-orang
Benar saja, aku baru saja pergi ke sebuah warung bakso setelah berbuka puasa bersama dan sholat maghrib di masjid dekat rumah
Jalan yang kulewati hanya memuat 2 mobil, dengan tekstur paving yang kasar, tipikal jalanan komplek

Apa yang orang-orang itu lakukan, di jalanan komplek pada malam hari?
Yap, bersosialisasi, bertukar ide, dan cerita, dengan segelas kopi di depan mereka
Memang, jalanan ini dipenuhi dengan deretan warung di sisi kiri jalan, mulai dari warung bakso, pecel, gudeg, dan yang tidak pernah absen dari kumpulan warung, warung kopi.

Oke, warung kopi, satu hal yang tidak bisa terlepas dari masyarakat, mulai dari dulu, hingga sekarang
Mulai dari yang ngemper di jalan, sampai yang punya embel-embel 'high class' (kita sebut saja kafe, oke?)

Mulai dari pembicaraan soal batu akik, sampai ide ide revolusi
Semuanya ada di situ
Memang, apapun kita menyebutnya, warung kopi tidak bisa terlepas dari keseharian masyarakat
That's why, this post named 'coffe society'

I think it's enough
Gotta go...
Bye...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar